Pak Jaka, Menjemput Rezeki dengan Gerobak Cincau

Siang kala itu sangatlah terik. Ditambah macet, suara klakson yang saling bersahutan terdengar lebih bising dari biasanya. Orang-orang mulai tidak sabaran karena tidak tahan dengan sinar matahari yang begitu menyengat di stopan lampu merah. Saat itu pula, sebuah gerobak hijau melintas diiringi dengan suara lonceng yang begitu nyaring. “Cincauu..”, begitu kata sosok di balik gerobak tersebut. Semua mata tentu tertuju pada suara tersebut. Sayang, lampu hijau begitu cepat membubarkan kerumunan yang sedang kepanasan.

Cincau menjadi salah satu minuman terbaik untuk menghilangkan dahaga. Untuk itu, kita sepatutnya berterima kasih pada sosok Pak Jaka yang sampai saat ini masih berjualan cincau. Dengan gerobaknya yang sudah terlihat tua, Pak Jaka tidak lelah berkeliling kota agar cincaunya bisa dinikmati oleh banyak orang. Harga yang dipatok pun tidak terlalu mahal. Cukup 5 ribu saja untuk satu porsinya.

Sosok Pak Jaka


Pak Jaka

Abah Jaka, begitu orang-orang memanggilnya. Ia merupakan salah satu penjual cincau yang bertempat tinggal di Kampung Peusar, Bantar Panjang, Tigaraksa, Tangerang (Patokan bengkel). Meskipun usianya sudah menginjak 70 tahun, ia tidak pernah berhenti berjualan cincau yang sudah ia lakoni sejak tahun 1994. Pekerjaan ini tulus ia lakukan demi menghidupi satu orang istri yang bernama Ibu Unaya.

Untung jualan Pak Jaka dari berjualan cincau berkisar antara 20 ribu sampai 50 ribu per harinya. Jumlah ini terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya bersama istrinya. Anak-anaknya berjumlah tiga orang. Semuanya sudah menikah dan pisah rumah. Meskipun anak-anaknya terbilang mampu untuk menghidupi orang tuanya, Pak Jaka tetap ingin mandiri dengan tidak merepotkan anak-anaknya.

Di tengah kesulitan hidup yang sedang ia hadapi, Pak Jaka tidak pernah berhenti untuk mengucap syukur. Di usianya yang sudah renta,ia bersyukur Tuhan masih memberikan nikmat jiwa muda yang membuatnya masih bersemangat untuk mencari nafkah. Tangannya yang sudah keriput lantas tidak pernah putus memanjatkan doa. Suatu saat, ia berharap untuk bisa pergi ke Tanah suci bersama dengan istrinya.

Kebaikan untuk Pak Jaka

Dibalik hidupnya yang serba pas-pasan, Pak Jaka lantas tidak lupa untuk selalu berbagi. Di mana ia memiliki rezeki lebih, ia selalu memberikan sebagian rezekinya untuk orang-orang yang membutuhkan. Dengan kebaikan yang ia lakukan, Pak Jaka sudah menginspirasi kita semua untuk senantiasa berbuat baik dalam kondisi apapun.

Untuk itu, mari bersama-sama #AwaliDenganKebaikan bersama Allianz. Cara yang bisa kita lakukan cukup mudah, yaitu dengan menjadi salah satu peserta produk asuransi syariah AlliSya Protection Plus. Dengan menggunakan layanan ini, kita bisa memberikan kebaikan berupa perlindungan jiwa secara maksimal, ringan, adil, dan fleksibel pada orang-orang tercinta. Dengan adanya proteksi ini, kita tidak perlu khawatir akan kondisi di masa depan.

Selain itu, Anda juga bisa menebarkan kebaikan lebih banyak melalui Asuransi Syariah Indonesia Allianz. Dengan menggunakan fitur wakaf, kita bisa mendonasikan sebagian dana musibah untuk membantu peserta asuransi lain yang lebih membutuhkan. Dengan memberikan kebaikan ini, akan ada banyak orang yang merasakan manfaatnya.

Untuk itu, lakukan kebaikan mulai dari sekarang. Kebaikan apapun yang kita berikan akan sangat  berarti bagi orang-orang yang lebih membutuhkan. Dengan menebarkan kebaikan, kita bisa membantu Pak Jaka untuk mendapatkan apresiasi luar biasa dari Allianz, yaitu paket umroh gratis. Yuk, bantu wujudkan mimpi orang-orang di sekitar kita!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pak Jaka, Menjemput Rezeki dengan Gerobak Cincau"

Posting Komentar